Reaksi eliminasi adalah suatu jenis
reaksi organik dimana dua substituen dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam
satu atau dua langkah mekanisme. Reaksi satu langkah disebut dengan reaksi E2,
sedangkan reaksi dua langkah disebut dengan reaksi E1. Simbol angka pada huruf
E (yang berarti elimination) tidak melambangkan jumlah langkah. E2 dan E1
menyatakan kinetika reaksi yaitu berturut-turut bimolekuler dan unimolekuler.
Pada sebagian besar reaksi eliminasi organik, minimal satu hidrogen dilepaskan
membentuk ikatan rangka dua. Dengan kata lain akan terbentuk molekul tak jenuh.
Hal tersebut memungkinkan bahwa sebuah molekul melangsungkan reaksi eliminasi
reduktif, dimana valensi atom pada molekul menurun dua. Jenis reaksi eliminasi
yang penting melibatkan alkil halida, dengan gugus pergi (leavig group) yang
baik, bereaksi dengan basa lewis membentuk alkena. Contoh reaksi eliminasi :
Reaksi
eliminasi adalah kebalikan dari reaksi adisi. Ketika senyawa yang tereliminasi
asimetris, maka regioselektivitas ditemukan oleh aturan Zaitsev.
Reaksi Eliminasi: Mekanisme E2 dan E1
Jika alkil halida mempunyai atom hidrogennya
pada atom karbon yang bersebelahan dengan karbon pembawa halogen akan bereaksi
dengan nukleofil, maka terdapat dua kemungkinan reaksi yang bersaing, yaitu
substitusi dan eliminasi
Pada reaksi substitusi, nukleofil
menggantikan halogen (lihat pers. 5.5). Pada reaksi eliminasi (pers. 5.6),
halogen X dan hidrogen dari atom karbon yang bersebelahan dieliminasi dan
ikatan baru (ikatan p) terbentuk di antara karbon karbon yang pada mulanya
membawa X dan H. Proses eliminasi adalah cara umum yang digunakan dalam
pembuatan senyawa-senyawa yang mengandung ikatan rangkap.
Seringkali reaksi substitusi dan eliminasi
terjadi secara bersamaan pada pasangan pereaksi nukleofil dan substrat yang
sama. Reaksi mana yang dominan, bergantung pada kekuatan nukleofil, struktur
substrat, dan kondisi reaksi. Seperti halnya dengan reaksi substitusi, reaksi
elimanasi juga mempunyai dua mekanisme, yaitu mekanisme E2 dan E1.
Mekanisme E2
E2 merupakan reaksi eliminasi
bimolekuler. Reaksi E2 hanya terjadi dari satu langkah atau hanya terjadi
proses satu tahap dimana ikatan karbon-hidrogen dan karbon-halogen terputus
membentuk ikatan rangkap C=C. Reaksi E2 dilangsungkan oleh alkil halida primer
dan sekunder. Reaksi ini hampir sama dengan reaksi SN2. Reaksi E2 secara khusus
menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam dengan kuat. Nukleofil
bertindak sebagai basa dan mengambil proton (hidrogen) dari atom karbon
yang bersebelahan dengan karbon pembawa gugus pergi. Pada waktu yang
bersamaan, gugus pergi terlepas dan ikatan rangkap dua terbentuk.
Konfigurasi yang terbaik untuk
reaksi E2 adalah konfigurasi dimana hidrogen yang akan tereliminasi dalam
posisi anti dengan gugus pergi. Alasannya ialah bahwa pada posisi
tersebut orbital ikatan C-H dan C-X tersusun sempurna yang memudahkan pertumpang
tindihan orbital dalam pembentukan ikatan p baru.
Reaksi E2 menggunakan basa kuat
seperti –OH, -OR, dan juga membutuhkan kalor, dengn
memanaskan alkil halida dalam KOH atau CH3CH2ONa dalam
etanol.
Energi Reaksi E2 :
Mekanisme E1
E1 merupakan reaksi eliminasi
unimolekuler. Mekanisme E1 mempunyai tahap awal yang sama dengan mekanisme SN1.
E1 terdiri dari dua langkah mekanisme yaitu ionisasi dan deprotonasi. Ionisasi
adalah putusnya ikatan hidrogen-halogen membentuk intermediet karbokation.
Reaksi E1 biasanya terjadi pada alkil halida tersier. Reaksi ini berlangsung
tanpa kuat, melainkan dengan basa lemah (dalam suasana asam dan suhu tinggi).
Reaksi E1 mirip dengan reaksi SN1, karna sama sama menggunakan reaksi
intermediet karbokation. Tahap lambat atau penentuan ialah tahap ionisasi dari
substrat yang menghasilkan ion karbonium.
Kemudian, ada dua kemungkinan reaksi
untuk ion karbonium. Ion bisa bergabung dengan nukleofil (proses SN1) atau atom
karbon bersebelahan dengan ion karbonium melepaskan protonnya, sebagaimana
ditunjukkan dengan panah lengkung, dan membentuk alkena (proses E1).
Energi Reaksi E1 :
Permasalahan :
Selain karna sama sama menggunakan reaksi
intermediet karbokation adakah lagi kemiripan antara reaksi E1 dengan reaksi SN1?
Mohon bantuannya terima kasih
kemiripan lain antara reaksi E1 dengan reaksi SN1:
BalasHapus1. Memiliki hasil antara sama
(karbokation)
2. Faktor-faktor yang menguntungkan
kedua reaksi:
- substrat yang dapat membentuk
karbokation yang stabil
- pemakaian Nu (basa) yang lemah
- pemakaian pelarut polar
terima kasih komentarnya sangat membantu
HapusTahap pertama dalam reaksi E1 identik dengan tahap pertama SN1: ionisasi halida. Tahap ini adalah lambat, jadi tahap penentu laju, dari reaksi keseluruhan. Seperti reaksi SN1, suatu reaksi E1 yang khas menunjukkan kinetika orde- pertama, dengan laju reaksi bergantung hanya pada konsentrasi alkil halida saja. Karena hanya menlibatkan satu pereaksi dalam keadaan transis (dari) tahap penentu laju, reaksi E1 adalah unimolekul seperti reaksi SN1.
BalasHapusterima kasih atas komentar dan penjelasannya sangat membantu
HapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan
BalasHapusReaksi E1 mirip dengan reaksi SN1, karna sama sama menggunakan reaksi intermediet karbokation.
Terimakasih
kemiripan antara reaksi E1 dengan reaksi SN1, Mekanisme pada E1 mempunyai tahap awal yang sama dengan mekanisme SN1. E1 terdiri dari dua langkah mekanisme yaitu ionisasi dan deprotonasi. Ionisasi adalah putusnya ikatan hidrogen-halogen membentuk intermediet karbokation. Reaksi E1 biasanya terjadi pada alkil halida tersier. Reaksi ini berlangsung tanpa kuat, melainkan dengan basa lemah (dalam suasana asam dan suhu tinggi). Reaksi E1 mirip dengan reaksi SN1, karena sama sama menggunakan reaksi intermediet karbokation. Selain itu Tahap lambat atau penentuan ialah tahap ionisasi dari substrat yang menghasilkan ion karbonium.
BalasHapus