Tugas Terstruktur 1
1). Bagaimana reaksi ozonolisis dapat membentuk keton ?
Jawab:
Reaksi
ozonolisis merupakan reaksi oksidasi ikatan rangkap oleh ozon (O3).
Dilain hal reaksi ini digunakan untuk menentukan tempat ikatan rangkap pada
senyawa yang belum diketahui sehingga reaksi ozonolisis terjadi pada alkena.
Reaksi alkena dengan ozon akan menghasilkan keton dapat berupa keton dan
aldehida dan bisa keton dan keton, Hal ini tergantung jenis senyawa yang di oksidasi.
contoh
:
1.
reaksi alkena dengan ozon menghasilkan keton dan aldehid
2.
reaksi alkena dengan ozon menghasilkan keton dan keton
2).
apakah Br mengalami proses radikal atau ionisasi ? dalam reaksi apa ? apa yang
dihasilkan ? dan bagaimana mekanisme reaksinya ?
jawab
:
Sebelumnya
akan dijelaskan dahulu pengertian radikal dan ionisasi. Radikal adalah molekul
yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi tidak stabil dan
selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Dengan kata lain
radikal bebas merupakan atom/gugus yang memiliki satu atau lebih elektron yang
tidak berpasangan. Radikal bebas ini merupakan spesies yang sangat reaktif
sehingga umurnya pendek. Radikal bebas dibentuk jika ikatan terbelah menjadi
dua yang sama-sehingga setiap atom mendapat satu dari dua elektron yang dipakai
untuk berikatan. sedangkan ionisasi adalah penguraian senyawa-senyawa menjadi
ion-ion, berupa ion negatif dan ion positif.
Dari
kedua pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Br mengalami proses radikal untuk bereaksi bukan proses ionisasi
karena dalam yang dalam keadaan bebas Br membentuk Br2 yang bila
direaksikan ikatannya akan terbelah menjadi dua yang sama sehingga setiap atom
mendapat satu dari dua elektron yang dipakai untuk berikatan. Hal ini dapat
terjadi pada reaksi antara etana dengan Br2 dan zat yang akan dihasilkan adalah
bromometana
CH3–CH3
+ Br2 ---> CH3-CH2-Br
Mekanisme
reaksinya :
1.
tahap inisiasi
Br2 ---> Br • + Br •
2.
tahap propagasi
CH3-CH2-H + Br • ---> CH3-CH2 • +
HBr
CH3-CH2
• +
Br2 ---> CH3-CH2-Br + Br •
3.
tahap terminasi
Br
• + Br • ---> Br2
CH3-CH2
• +
Br • ---> CH3-CH2-Br
CH3-CH2
• + CH3-CH2 • ---> CH3-CH2-CH2-CH3
H
• + Br • ---> HBr
Tugas Terstruktur 2
1).
Apa perbedaan basa Lewis, basa Bronsted-Lowry dan basa Arhenius ?
Jawab:
a. Teori Lewis
Basa
merupakan zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron selain itu basa menurut
Lewis
adalah suatu spesies netral atau anion yang mempunyai pasangan elektron bebas
yang berada dalam orbital molekuler berenergi tinggi.
- Teori Bronsted-Lowry
Basa adalah senyawa yang dapat
menerima proton atau RESEPIEN PROTON atau AKSEPTOR PROTON “a proton
(hydrogen ion) acceptor”
Pada reaksi
asam Basa Bronsted-Lowry, terdapat dua pasangan asam basa. Pasangan
pertama merupakan pasangan antara asam dengan basa konjugasi (yang
menyerap proton); dalam hal ini ditandai dengan Asam-1 dan Basa-1. Pasangan
kedua adalah pasangan antara basa dengan asam konjugasi (yang memberi proton);
dalam hal ini ditandai dengan Basa-2 dan Asam-2. Rumusan kimia pasangan
asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+).
Perhatikan contoh-contoh berikut.
Asam-1
|
+
|
Basa-2
|
|
Basa-1
|
+
|
Asam-2
|
HCl
|
+
|
NH3
|
|
Cl-
|
+
|
NH4+
|
H2O
|
+
|
CO3
|
|
OH-
|
+
|
HCO3-
|
CH3COOH
|
+
|
H2O
|
|
CH3COO-
|
+
|
H3O+
|
HNO2
|
+
|
CH3COOH
|
|
NO2-
|
+
|
CH3COOH2+
|
Basa adalah yang menghasilkan ion OH-
larutan basa dibagi menjadi basa
monoasidik dan poliasidik.Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman
(hidroksitas) suatu basa.
1. Basa monoasidik yaitu basa yang
dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq)
---> Na+(aq)
+ OH-(aq)
natrium
hidroksida
ion
natrium
ion hidroksida
NH4OH(aq) --->
NH4+ (aq)
+ OH- (aq)
amonium
hidroksida ion
amonium ion
hidroksida
2. Basa poliasidik, yaitu basa yang dalam larutan
air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida (OH-)
Contohnya
adalah:
Ca(OH)2(aq) ---> Ca2+(aq)
+ 2OH- (aq)
kalsium
hidroksida
ion
kalsium
ion hidroksida
2). Bagaimana strutur HClO ?
Jawab :
stuktur
HClO
proses
terjaninya ikatan
elektorn
valensi H = 1
elektron
valensi O = 6
elektron
valensi Cl = 7
14
3). Cari
reaksi Wolden yang mana ketika bereaksi tidak berubah orientasinya !
Jawab :
4). Apa ide dari SN1 ?
Reaksi SN1 adalah sebuah reaksi substitusi dalam kimia organik. SN1 adalah singkatan dari substitusi nukleofili dan "1" memiliki arti bahwa tahap penetapan laju reaksi ini adalah reaksi molekul tunggal. Reaksi ini melibatkan sebuah zat antara karbokation dan umumnya terjadi pada reaksi alkil halida sekunder
ataupun tersier, atau dalam keadaan asam yang kuat, alkohol sekunder dan tersier. Dengan alkil halida primer, reaksi alternatif SN2 terjadi.
Dalam kimia anorganik, SN1 dirujuk sebagai mekanisme disosiatif.mekanisme reaksi ini
pertama kali diajukan oleh Christopher Ingold,
dkk. pada tahun 1940
MEKANISME REAKSI
Reaksi SN1 antara molekul A dan nukleofil B memiliki tiga tahapan:
1.
Pembentukan sebuah karbokation dari A dengan pemisahan gugus lepas dari karbon;
tahap ini berjalan dengan lambat dan reversibel
2.
Serangan nukleofilik: B bereaksi
dengan A. Jika nukleofil
tersebut adalah molekul netral (contoh: pelarut), tahap ketiga diperlukan agar
reaksi ini selesai. Jika pelarutnya adalah air, maka zat antaranya adalah ion oksonium.
3.
Deprotonasi: Penyingkiran proton pada nukleofil yang terprotonasi oleh ion
ataupun molekul di sekitar.
Mekanisme reaksi SN1 cenderung
mendominasi ketika atom karbon pusat dikelilingi oleh gugus-gugus yang meruab
karena gugus-gugus tersebut menyebabkan rintangan sterikuntuk
terjadinya reaksi SN2. Selain itu, substituen yang meruab pada
karbon pusat juga meningkatkan laju pembentukan karbokation oleh karena
terjadinya pelepasan terikan sterik yang
terjadi. Karbokation yang terbentuk juga distabilkan oleh stabilisasi induktif dan hiperkonjugasi yang
berasal dari gugus alkil yang melekat pada karbon. Postulat Hammond-Leffler mensugestikan bahwa hal ini juga akan meningkatkan
laju pembentukan karbokation. Oleh karena itu, mekanisme reaksi SN1
mendominasi pada reaksi di pusatalkil tersier dan
juga terlihat pada reaksi di pusat alkil sekunder dengan
keberadaan nukleofil lemah.
Ada analogi menarik perihal SN1, fenomenanya
mirip-mirip dengan pasutri yang harus melabuhkan kapal ditengah lautan, lalu
berjalan berlawanan dengan damai karena tidak adanya dukungan keadaan
(cerai/pisah/terionisasi maksudnya). Disinilah terbuka peluang bagi
“calon-calon” gugus datang yang ingin mengisi kekosongan. Alhasil, mudah bagi
si calon untuk mengisi “kursi” yang ditinggalkan sang mantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar